di potret sajakku,
kutemukan muka-muka menua,
merekalah waktu-waktu penantianku.
di kamar sajakku ada engkau yang terjaga, menembus rabunku.
di sungai sajakku, ada muara yang tenang
melautkan doa-doa
ada riak yang pasang, menghanyutkan sejuta kita.
Jumat, 26 September 2014
Aku akan pergi ke kota paling rindu itu
kota yang tidak memiliki gigil dan hujan
sebab semesta dan langit-langitnya adalah bayang-bayangmu