di potret sajakku, kutemukan muka-muka menua, merekalah waktu-waktu penantianku. di kamar sajakku ada engkau yang terjaga, menembus rabunku. di sungai sajakku, ada muara yang tenang melautkan doa-doa ada riak yang pasang, menghanyutkan sejuta kita.
Posting Komentar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar